Jejeran gerobak yang menjual bermacam style makanan sudah biasa menutupi bahu Jalan Asia Afrika tiap-tiap harinya. Sejak sore hari mereka senantiasa siaga tunggu pelanggan menyerbu dagangannya. Lucunya, costumer mereka adalah orang-orang memakai pakaian rapi. Seperti yang aku memandang disaat membeli minuman ringan di sana. Kadang costumer lainnya memakai dress ataupun kemeja berdasi. Pemandangan seperti itu sudah tak asing lagi bagi yang sering melalui jalan di seberang Mall Senayan, Jakarta Selatan.
Kebanyakan yang makan di tepi jalan adalah pekerja dari mall yang katanya diperuntukan warga Jakarta kelas A dan A+ itu. Barang yang dijual di di dalam sana pun harganya jutaan rupiah lebih-lebih hingga ratusan juta rupiah. Masih ingat bersama Konferensi Asia Afrika yang dulu dikerjakan di Bandung terhadap 1955? Yup benar, objek wisata ini mengambil konsep itu bersama mewakili beberapa negara yang bergabung.
Ada beberapa negara destinasi yang dipopulerkan di sini, antara lain Korea, Jepang, Thailand, Tunisia, India, Mesir, Maroko dan Indonesia. Setiap negara disempurnakan bersama bangunan khasnya dan spot foto yang Instagramable. Selain spot foto yang bagus, kami terhitung mampu mencicipi jajanan khas di negara tersebut. Kawasan wisata ini membuka tiap-tiap hari dari jam 09.00 pagi hingga jam 18.00 sore
Tapi mirisnya, pekerja yang melacak pendapatan di di dalam mall, seperti sales marketing dan pramuniaga berpenghasilan cuma sedikit lebih besar dari batas upah minimum regional yang besarnya Rp2,4 juta per bulan. Karena itu, tak heran jikalau jajaran gerobak di tepi jalan lebih laris ketimbang resto yang ada di di dalam mall. Makanan miliki nilai mulai Rp10 ribu hingga Rp25 ribu senantiasa jadi pilihan situs slot gacor depo 10k mereka yang bergaji seadanya. Apalagi di deretan gerobak itu mereka mampu memilih aneka makanan mulai dari ketoprak, nasi goreng, sate padang, soto hingga gado-gado.
Bagi yang mau coba makan di sana, tak ada salahnya. Anda mampu merasakan nikmatnya makan di tepi jalan ditemani oleh mas-mas dan terhitung mbak-mbak yang berdandan ala eksekutif muda ibukota. Untuk perjalanan di dalam objek wisata sendiri mampu dilewati bersama berlangsung kaki mendaki dan menuruni area yang sudah di beton oleh pengelola. Tapi, kami terhitung mampu memakai skylift, jikalau tidak sangat kuat untuk mendaki.
Selain itu, pengelola terhitung sudah sediakan jalan bagi kursi roda bagi pengunjung jikalau mempunyai orang lanjut umur atau bagi yang tidak sangat kuat untuk berjalan. Kawasan wisata ini punyai layanan yang cukup lengkap, sehingga pengunjung tidak kudu mulai cemas menuju ke sana. Parkir yang luas, toilet, musala, area food court yang bersih dan terjangkau serta ada animal land sebagai area untuk beristirahat sejenak membiarkan penat.
Memasuki The Great Asia Africa kami kudu membayar Rp50.000 per orang, tiket mampu ditukar bersama minuman dingin, bandrek, atau sosis sewaktu keluar, pengunjung diajak berwisata keliling benua Asia dan Africa di dalam hitungan jam saja.