Kuliner Eropa

Negara-negara di Eropa tak cuma mempersembahkan kuliner lezat yang mampu menarik hati tiap-tiap pelancong yang datang. Eropa juga memiliki beraneka variasi kuliner ekstrem yang mampu menguji keberanian para pemakannya. Kuliner ekstrem asal Eropa tak jarang cuma mampu dikonsumsi oleh pelancong dengan jiwa petualang tinggi.

Apa sajakah itu? Berikut merupakan 7 kuliner ekstrim asal Eropa yang siap menguji adrenalin pelancong.

1. Casu Marzu, Italia

Kuliner asal Italia ini dikenal dengan bahan pembuatannya pars1restaurant.com yang tak awam. Casu Marzu merupakan produk olahan susu berupa keju dengan tambahan larva. Untuk menemukan makanan ini, lo bisa berkunjung ke tempat Sardinia. Masyarakat di sana beritanya menjuluki makanan ini dengan nama “keju busuk”.

Pengerjaan pembuatan Casu Marzu dimulai dengan menuntun angin ke keju di udara terbuka. Sesudah itu, lo sepatutnya mendiamkan keju hal yang demikian selama beberapa hari agar dipenuhi larva. Ketidakhadiran larva hal yang demikian nantinya membikin keju mengalami pengerjaan fermentasi lebih kencang.

Keju baru siap dimakan seandainya telah busuk dan dipenuhi larva. Sejumlah pihak meyakini larva dalam Casu Marzu mampu menyehatkan cara pencernaan tubuh. Akan tapi, larva hal yang demikian juga dikatakan bisa berkembang biak sehingga berpotensi menyebabkan dilema kesehatan.

2. Surstromming, Swedia

Makanan tradisional berbahan ekstrim ini dikenal berasal dari negara Swedia. Di dalam bahasa Swedia, sustromming memiliki makna “ikan herring asin”. Sustromming beritanya telah dikonsumsi masyarakat Swedia sejak abad ke-16. Lama sekali ‘kan bro?

Untuk membikin susrtromming, lo sepatutnya menyiapkan ikan-ikan laut Baltik yang telah mengalami pengerjaan fermentasi. Lo bisa membikin ikan-ikan hal yang demikian tak busuk dengan menambahkannya garam. Dengan begitu, ikan bisa awet selama berbulan-bulan.

Pengerjaan fermentasi ikan lazimnya memakan waktu enam bulan. Seandainya beratensi mencoba surstromming, lo sepatutnya tahan dengan wangi-wangian busuk makanan ini yang begitu menyengat. Masyarakat Swedia lazimnya mencicipi kuliner ini di luar ruangan.

3. Haggis, Inggris

Di Inggris, ada sebuah makanan berbahan dasar sosis darah. Nama kuliner ekstrem hal yang demikian merupakan Haggis. Padahal bahan pembuatannya terbilang ‘sinting’, Haggis menjadi salah satu menu sarapan favorit penduduk Irlandia dan Skotlandia.

Seandainya dipandang dari luar, Haggis terlihat seperti sosis pada lazimnya. Akan tapi, bahan makanan ini sebenarnya terbuat dari organ dalam dan darah hewan. Haggis sendiri dijadikan memakai liver, jantung, dan paru domba dan babi. Daging ini nantinya direbus bersama bawang bombay dan bumbu lainnya dalam kurun waktu beberapa jam.

Kuliner yang termasuk dalam varian puding hitam ini dijadikan dengan teknik tradisional. Lazimnya, haggis disampaikan dengan pembungkus berupa usus domba. Apakah lo beratensi mencobanya?

4. Hakarl, Islandia

Kuliner asal Eslandia ini dikenal berasal dari dari ikan hiu Greenland. Hakarl konon berasal dari festival pertengahan musim dingin yang telah diadakan sejak abad ke-19 di Eslandia. Bahan pembuatannya yang begitu ekstrem membikin makanan ini layak dikonsumsi para pecandu adrenalin.

Hakarl dijadikan dengan cara mengubur daging ikan hiu ke dalam batu kerikil terutamanya dulu. Sesudah ini dilaksanakan agar segala cairan dalam tubuh  ikan bisa keluar. Sesudah itu, ikan sepatutnya melalui pengerjaan fermentasi untuk kemudian dipotong dan digantung. Pengerjaan pengolahan Hakarl yang cukup panjang dimaksudkan agar racun ikan hiu Greenland sirna ketika disantap.

Seandainya Hakarl telah mengeluarkan bau ikan busuk dan amonia, hal hal yang demikian menandakan makanan ini telah siap dikonsumsi. Ketidakhadiran, hakarl disampaikan bersama minuman khusus. Ketidakhadiran minuman hal yang demikian dimaksudkan agar tiap-tiap orang bisa mencicipi hakarl dengan gampang.

5. Nozki, Polandia

Nozki merupakan kuliner eksrem yang berasal dari Polandia. Makanan ini cuma dikonsumsi oleh penduduk kelas bawah di masa silam. Sesudah, masyarakat membikin Nozki untuk meniru tampilan kuliner mahal yang disantap kategori aristokrat Polandia. Pada masa itu, kaum aristokrat dikenal gemar memakan daging yang dimasak dengan gelatin.

Untuk membikin makanan ini, lo sepatutnya merebus kaki babi dengan campuran rempah-rempah secara berbarengan. Teknik merebus ini dimaksudkan agar daging melunak dan lepas dari tulang. Sesudah itu, lo sepatutnya memasak daging ini dengan gelatin sampai akibatnya berubah menjadi jelly.

6. Blodpalt, Swedia Utara dan Finlandia

Swedia memiliki makanan tradisional berupa bakpao dengan nama Blodpalt. Berbeda dengan bakpao kebanyakan, Blodpalt memiliki warna hitam. Kemunculan warna hal yang demikian diberi pengaruh oleh bahan baku makanan ini sendiri, merupakan darah. Cukup ekstrim, bukan?

Makanan ini sendiri dijadikan dari campuran tepung terigu, darah rusa, dan sumsum. Sesudah, blodpalt cuma disantap oleh petani Finlandia ketika cuaca buruk. Seandainya itu, para petani membikin makanan ini dengan cara mengolah tiap-tiap komponen tubuh hewan. Pembuatan blodpalt kala itu dimaksudkan para petani agar mereka tak mengalami kekurangan nutrisi.

7. Canard a la Rouennaise, Perancis

Seandainya diartikan ke dalam bahasa Perancis, nama makanan ini memiliki arti ‘bebek dalam saus darah’. Canard a la Rouennaise termasuk salah satu kuliner eksklusif di Paris. Di cafe sana, makanan ini dipasarkan dengan harga sampai 1.000 dollar.

Pengerjaan pengolahan makanan ini sebenarnya cukup simpel. Pertama-tama, lo sepatutnya menyiapkan daging bebek panggang separo matang yang telah dipotong di atas piring. , lo bisa memasukkan sisa daging bebek hal yang demikian di alat pres untuk kemudian diperas sampai darah dan cairan tubuhnya keluar. Sauh darah hasil perasan ini nantinya dibubuhi di atas daging bebek yang telah siap disampaikan.

By admin 9

error: Content is protected !!