Shawarma

Irisan daging dengan saus dibungkus roti sering kali menggoda siapa pun untuk mencoba. Tak jarang termasuk banyak yang ketagihan dengan street food layaknya sandwich. Namun, mengerti gak sih jikalau kreasi daging dibungkus roti tersedia banyak Joker123 macamnya. Berbeda negara, tidak sama pula kerasi rasa yang disajikan.

Seperti shawarma, kebab, dan gyro, ketiganya merupakan hidangan miliki wujud yang mirip. Namun dari segi isi, topping dan rasa pasti saja berbeda. Untuk lebih mengenal ketiganya, yuk lihat perbedaan shawarma, kebab, dan gyro berikut ini.

1. Asal

Shawarma dan kebab merupakan hidangan yang berasal dari Timur Tengah. Beda dengan Gyro yang berasal dari Yunani. Shawarma sendiri berasal dari bhs Turki yakni çevirme yang berarti berputar atau memutar. Sedangkan Kebab berasal dari kata bhs Aramaic Kuno yakni Kababba yang berarti arang atau bakar. Beda kembali dengan gyro yang berasal dari kata gheereezo yang berarti berputar.

Shawarma dan Kebab udah tersedia sejak abad ke-18 atau ke-19 pada zaman Kekaisaran Ottoman. Sedangkan Gyro usianya lebih muda sebab hidangan ini banyak dimakan pada th. 1922.

2. Isian daging

Untuk isian, awalanya Shawarma berisi daging domba, kambing dan ayam tapi berkembangnya saat daging yang digunakan lebih bervariasi yakni kalkun, daging sapi ataupun sapi muda. Sebelum dimasak, daging berikut direndam didalam rempah layaknya kayu manis, pala, cengkeh, merica, kapulaga, kunyit, dan bawang putih.

Awalnya, kebab memanfaatkan domba atau kambing sebagai isian tapi sesudah itu makin bermacam-macam. Ada yang memanfaatkan daging sapi, ayam, kambing, ikan apalagi udang.

Sedangkan Gyro umumnya memanfaatkan daging sapi, kambing atau babi yang udah dimarinasi dengan rosemary, peterseli, oregano, thyme, marjoram, bawang putih dan bubuk bawang merah.

Baca juga:

Kuliner Roti ala Timur Tengah Ini Bikin Kamu Serasa Sultan Arab

Beberapa Tempat Makan Favorit Jamaah Haji Indonesia Di Arab Saudi

3. Topping

Shawarma umum memanfaatkan sayuran acar sebagai topping dan tahini dan juga hummus adalah dua bumbu perlu yang harus ada. Toppping dan isikan dibungkus memanfaatkan roti flatbread, pita atau pide yang serupa pita tapi lebih tebal.

Untuk kebab memanfaatkan tomat, bawang, mentimun, saus tzatziki, yogurt dan juga beberapa rempah-rempah. Roti yang biasa digunakan adalah type naan, chapati dan tersedia termasuk yang memanfaatkan roti pita.

Sedangkan gyro dimasukkan topping berwujud potongan selada, tomat, bawang, kentang goreng dan saus tzatziki. Saus berikut adalah saus krim yang terbuat dari campuran yogurt dan timun. Topping berikut dibungkus dengan daging memanfaatkan roti pita atau memakai roti khas Yunani.

4. Cara memasak

Kalau di awalnya shawarma dan kebab miliki kesamaan yakni dari Timur Tengah. Kali ini shawarma dan gyro yang miliki persamaan yakni langkah memasak. Daging yang udah diiris tidak tebal dan dimarinasi atau dibumbui lantas ditumpuk dan ditusuk. Kemudian daging berikut dipanggang dengan memanfaatkan rotisserie berputar sehingga dapat matang secara perlahan.

Sedangkan kebab berbeda, tersedia banyak sekali langkah memasak daging kebab terkait tempat dan negaranya. Pada umumnya, daging kebab ditusuk layaknya sate yang sesudah itu dimasak di atas api. Ada termasuk yang memanfaatkan wajan apalagi tersedia termasuk yang dimasak secara direbus.

5. Penyajian

Selain langkah memasak, shawarma, dan gyro termasuk miliki persamaan. Topping dan isikan umumnya disajikan dengan langkah dibungkus setelah diberi saus sehingga serupa dengan sandwich. Sedangkan kebab lebih bervariasi, tersedia yang dibungkus layaknya sandwich tapi tersedia termasuk yang disajikan diatas piring tanpa dibungkus. Roti kebab ditaruh di atas piring, sesudah itu diatasnya diberi daging dan paling akhir topping.

Dilihat sekilas, baik shawarma, kebab dan gyro ternyata miliki banyak kesamaan saat dilihat dari luar. Namun tak dapat dipungkiri pertumbuhan type makanan dan letak negara berpengaruh pada banyaknya variasi shawarma, kebab, dan gyro.

error: Content is protected !!